ziyad syaikhan

/artikel/ cerita/ curhat/ opini/

Bercanda ada Seninya

Sebenarnya ini adalah peringatan berkedok curhat. 

Untuk tambahan informasi, pada dasarnya, aku adalah seorang introvert. Percaya nggak percaya, tapi memang begitulah faktanya. 

“Oh, tapi kamu nggak kayak introvert, kalo ngumpul kamu banyak ngomong juga. Asik-asik aja. Tetep nyambung.” Itu kata banyak orang. 

Jawabannya adalah, ya. Aku hanya introvert, bukan tolol. 

Alhamdulillah kemampuan bersosialisasiku nggak sebegitu jeleknya atau tepatnya, aku udah latihan untuk itu dalam waktu yang lama. Karena bersosialisasi itu menurutku nggak sesimpel itu, dan ada banyak unsur penting yang harus diperhatikan dan dipelajari. 

Dulu, aku juga orang yang jelek sekali dalam masalah bergaul dengan orang baru, orang asing dan di sekitar orang yang dikenal. Tapi setelah melewati banyak evaluasi dan perenungan, perlahan aku bisa membenahi diri dan mulai lebih memperhatikan sikap dalam bersosialisasi. 

Tapi bukan itu bahasan yang aku mau tuang di sini. Aku mau membahas sebuah spesies menyebalkan yang tentunya spesies ini ada banyak. Mungkin kalian juga tahu dan punya kenalan seperti ini juga. Yaitu Orang Sok Asik. 

Aku punya satu temen kayak gitu. Setiap ketemu dia bawaannya bercanda aja, ngejokes terus, nggak pernah serius gitu. Pokoknya bawa asik aja dianya. Dan nggak cuma pas ngumpul, pas cuma berdua aja juga gitu dia. 

Sedangkan aku adalah orang yang kurang suka jika setiap detik harus menanggapi jokes. Masalahnya, kan kalo udah denger jokesnya dia, ya aku harus ketawa dong? Walaupun cuma ketawa pura-pura (dan inilah bagian yang paling menyiksaku). Tapi ketawa pura-pura itu capek. 

Kan nggak bisa dia udah ngelontar jokes tainya itu, terus aku diem aja, ngeliatin muka dia ketawa-tawa sendiri. Kan kasian. Aku nggak setega itu. Tapi aku juga jadi capek gitu loh. Aku lebih suka ketika dalam perbincangan itu ada poin penting yang dibahas, dalem maknanya, ada faedahnya. Jokes? Dia ada cuma buat jadi selingan aja biar nggak sekaku itu suasananya, ibarat snack. 

Maksudnya, intinya di sini adalah, aku mau menyampaikan pesan terbuka kepada seluruh orang sok asik di luar sana:

Kalian, kalo mau ngejokes, biasain liat situasi dulu lah. Jangan setiap detik bawaanya bercandaa aja. Ketemu langsung bercanda, gerak dikit ketawa, semuanya kamu buat lucu. Nggak pernah ngerti mana keadaan serius sama rileks. Kami sebagai orang di sekelilingmu itu muak denger jokesmu yang itu-itu aja. Harga dirimu juga turun banget tau nggak si dengan tabiatmu itu. 

Nggak usah sehaus itu deh dengan perhatian orang lain, nggak usah narsis. Nggak ada orang yang suka kalo diajak bercanda terus. Capek. Mending diem aja kamu, ngobrol nggak harus ketawa. 

Perhatikan fungsi jokes. Fungsi candaan atau jokes itu hanya untuk mencairkan suasana yang udah pekat dan kaku, biar nggak suram aja bawaannya. Dan inget, jokesnya juga yang sehat dan nggak berlebihan atau toxic. Tau batesan lah.

Dan nggak usah sampe dzolim sama temen lah. Baru kemaren aku liat video. Jadi di situ ada dua orang. Satunya lagi makan di bawah, lesehan gitu. Yang satunya lagi sedang nyapu. Eh, makanan temen yang lagi makan disapu dong?! Gila, tega banget.

“Ah, gitu aja baper.” Heh, ini bukan masalah baper atau lembek. Ini masalah etika. Ketika kalian udah nggak memperhatikan lagi etika dalam bercanda, maka itu membuktikan betapa tololnya kalian. Aku yakin kalian para ‘Orang Asik’ adalah orang yang paling marah jika dibalas dengan yang semisal. Yakin.

Sudahlah, jangan gitu. Stop. Kalo kalian emang se-nggak bisa diem itu, nggak bisa serius sama sekali, nggak bisa menikmati suasana tenang. Mending ngilang aja deh kalian.

Next Post

Previous Post

Leave a Reply

© 2024 ziyad syaikhan

Theme by Anders Norén