Ketika sekarang banyak kaum muslimin yang mengidolakan kaum kafir, dan menjadikan mereka inspirasi. Ketika banyak kaum muslimin yang sudah mulai melupakan tokoh-tokoh islam terdahulu. Ketika banyak kaum muslimin yang tercemar agamanya, dikarenakan idola mereka yang salah.
Maka aku ingatkan kembali kepada saudara-saudaraku kaum muslimin, agar mengingat kembali hadits Rasulullah yang berarti:
Sulaiman bin Harb telah menyampaikan kepada kami, dia mengatakan, ‘Kami diberitahu oleh Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas Radhiyallahu anhu ,dia mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hari kiamat. Orang itu mengatakan, ‘Kapankah hari kiamat itu?’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya, ’Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak ada, hanya saja sesungguhnya saya mencintai Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’
Apakah kita mau, ketika hari kiamat kelak, dibangkitan dengan idola-idola kita yang kafir dan musyrik? Tentunya tidak kan? Na’udzu billah. Dan karena orang yang mengidolakan idolanya, akan cenderung meniru dari berbagai segi, maka kita ingat lagi hadits yang berbunyi
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 3512 dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma- dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah.
Maka, agar kita tidak mengidolakan idola yang salah, maka aku sarankan kepada para saudaraku sesama muslim, agar mencoba untuk membaca sejarah para salaf terdahulu, sejarah tentang para nabi, dan juga ulama-ulama terdahulu. Karena insya Allah, disitu akan terdapat banyak sekali inspirasi dan teladan yang patut dicontoh. Juga insya Allah, itu akan membangkitkan semangat kita dalam menjalankan agama Allah. Cobalah saudara baca kisah-kisah para salaf terdahulu, kita akan mendapatkan banyak sekali contoh menjadi manusia yang taat kepada agamanya. Dari kita membaca kisah para salaf dan ulama terdahulu, lalu kita benar-benar mengambil inspirasi dari mereka, maka otomatis, itu akan membentuk karakter pada diri kita. Contohnya adalah diriku sendiri. Aku mendapat semangat baru dalam agama islam ini, lewat membaca sebuah buku tentang Tabi’in. Disitu aku menemukan akhlak mereka yang mulia, tutur kata mereka yang baik, dan ketakutan mereka kepada Allah. Belum lagi sifat Zuhud mereka, ketaatan mereka, sifat wara’ mereka dan sifat mulia lainnya. Dari situ, aku tersadar, dan berkata pada diriku “inilah inspirasi positif yang sebenarnya.” Maka aku mulai merubah diriku sedikit demi sedikit.
Mungkin itu saja dariku, semoga bermanfaat.
Wallahu A’lam.